"Tiga kunci sukses:tahu lebih banyak dari orang lain.,
Berusaha lebih keras dari orang lain,(the key of success come from the fruits of hard work).,
Berharap lebih sedikit dari orang lain.,"
Suatu hari ada seorang eksekutif muda yang duduk sendirian di sebuah kafe, Dia terlihat sangat sibuk dengan beberapa berkas yang dipegangnya.
Ditengah kesibukannya, seorang gadis kecil penjual bunga mendatangi ekskutif muda tersebut untuk menawarkan bunganya.
"Om, mau beli bunga Om?" Tawar gadis kecil itu.
"Maaf, Dik, saya tidak butuh bunga," jawab eksekutifmuda sambil terus sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Kali aja hadiah buat kekasih OM atau dikasihin sahabat-sahabat Om dikantor," gadis muda itu terua menawarkan dagangannya,.
Eksekutif muda itu pun mulai kesal, "Dik, maaf ya, saya sedang sibuk. Nanti kalau saya sudah butuh saya akan beli."
Beberapa saat kemudian melihat eksekutif muda itu istirahat dari kesibukannya, gadia kecil itu pun mendatanginya lagi.
"Om, sudah nggak sibuk kah? Gimana minat demgan bunga yang saya jual? Murah kok Om, satu tangkai cuma sepuluh ribu saja,"
Eksekutif muda itu sudah jengkel dan capek menghadapi gadis kecil itu.
"Ini uang beberapa ribu untuk kamu. Om nggak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu," kata sang eksekutif muda tadi sambil mengulurkan uangnha kepada gadia kecil itu. Gadia kecil itu pun menerima pemberian tersebut sambil mengucapkan terima lasih.
Tetapi gadis kecil itu tidak memasukannya ke kantong-nya, tetapi segera menuju kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar kafe,Melihat hal tersebut, eksekutif muda itu tampak tersinggung.
"Kenapa uang yang saya berikan tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada orang lain?" Gadis kecil itu dengan lugu menjawab, "Maaf, Om, ibu saya menyuruh saya untuk berjualan bunga ini, beliau melarang saya untuk jadi peminta-minta,,"
Eksekutif muda itu pun tertegun dan segera bilang kepada gadis kecil itu. "Dik, mana, Om mau beli semua bungamh untuk Om bagi-bagikan nanti dikantor.
-***-
![]() |
| "Yes this old woman is surrounded by garbage, but compared with beggar, she has dignity" |
Kawan, betapa banyak dari kita yang hanya memaknai pekerjaan sebagai usaha untuk mencari uang. Kita tidak lagi menghargai pekerjaan kita sebagai upaya untuk sebenar-benarnya kerja. Pikiran kita sudah terlalu lama dipenuhi motif yang pendek: kerja untuk cari duit.
Hanya itu.
Pemikiran semacam itu mungkin kelihatan tak begitu berpengaruh terhadap hasil kerja kita. Padahal dari pemikiran itulah yang berpotensi menimbulkan upaya-upaya yang berujung pada ketidakjujuran. Ketika seorang pegawai hanya memaknai kerjanya sebagai upaya mencari uang, dia hanya mau bekerja ketika dibayar. Artinya, ketika uang sudah bisa dia peroleh, meskipun tanpa kerja keras, maka itu sudah cukup baginya,
Saya pun berpikir, mungkin pemikiran semacam ini yang sudah merasuki otak para PNS dinegeri kita, mereka sudah nyaman dengan gaji bulanan yang tetap mengalir, tak peduli bagaimanapun mereka bekerja. Mau males-malesan atau rajin, mereka tetap mendapat gaji segitu.
Maka sungguh, ketika kita menyaksikan banyak gadis kecil yang rela berpanas-panasan dilampu merah demi mencari beberapa receh rupiah, jadikan itu sebagai penasihat bagi diri. Mereka harus bekerja keras demi mendapatkan beberapa rupiah. Apakah kita tak malu dengan mereka?

Komentar